Keempatkakinya memiliki kuku berwarna putih. Cara Menggambar Kura Kura Dengan Mudah Cilacap Klik from dan sederhana, bisa menggunakan crayon, pensil atau spidol warna. Kumpulan gambar tentang warna gambar kura kura, klik untuk melihat koleksi gambar. Gambar kolase hewan dari kertas origami origami kolase kolase kertas
India - Kura-kura warnanya biasanya hitam dan coklat. Maka ketika ada kura-kura warna kuning mencolok ditemukan, wajar jika timbul kehebohan saat dipajang di media itu menurut para netizen mirip dengan keju atau kuning telur. Hewan unik ini ditemukan pada 3 November silam di wilayah hutan Odisha, India. Pada Juli lampau di kawasan yang sama, juga dijumpai kura-kura dengan warna yang habitatnya di India ini, Lissemys punctata, warnanya biasanya coklat dengan beberapa bagian kuning dan putih pada bagian bawah. Spesies warna kuning beberapa kali sudah ditemukan, khususnya di Asia Selatan. Kenapa sampai bisa berwarna kuning? Menurut ilmuwan penyebabnya adalah kurangnya pigmen di tubuh si kura-kura. Kondisi tersebut mirip dengan albino murni, tapi warnanya yang muncul bukanlah putih melainkan kuning, di mana pigmen yellow pteridine berwarna kuning ternyata bukan fenomena sangat langka di antara spesies kura-kura tersebut, ilmuwan mengkategorikannya sebagai kondisi yang relatif tidak dikutip detikINET dari Science Alert, warna kuning sang kura-kura memang menarik dan menimbulkan sensasi di internet. Akan tetapi di alam liar, warna berbeda semacam itu dapat merugikan mereka."Misalnya, spesies yang berwarna normal bisa berkamuflase dengan jauh lebih baik di lingkungan perairan dibandingkan individu dengan warna seperti itu," sebut sebuah jurnal ilmiah di ditemukan di alam liar, kura-kura kuning kerap ditangkap untuk kemudian dilepaskan lagi ke tempat yang lebih aman. Tapi itupun mereka tetap berisiko dimakan predator atau terjebak jala nelayan. "Kebanyakan lokasi untuk relokasi mereka adalah untuk mencari ikan. Kita perlu menemukan alternatif untuk tempat mereka," sebut ahli fauna Sneha Dharwadkar. Simak Video "Fasilitas Mewah KEK Kura-Kura Bali Hotel Bintang 6 hingga Marina Bay" [GambasVideo 20detik] fyk/afr
Kurakura yang sehat mempunyai kotoran yang padat berwarna cokelat tua dan tidak berbau menyengat. Kucing kulit penyu memiliki bulu berwarna-warni dengan bercak berbagai warna merah dan hitam dan terkadang putih. Dalam sebuah hutan seekor kura-kura berkawan baik dengan dua ekor itik. Mengapa Kulit Kura-kura Retak.
HomePerawatanTips Membuat Kura-kura CST Hitam Jadi Berwarna Lebih CerahKura-kura CST Chelydra serpentina atau Common Snapping Turtle cocok sekali dipelihara oleh Anda yang lebih suka binatang peliharaan dengan penampilan yang ganas dan buas. Pasalnya kura-kura ini disebut-sebut sebagai salah satu monsternya kura-kura. Hal ini tak terlepas dari rupa wujud kura-kura CST yang begitu mengerikan. Sama halnya seperti kura-kura jenis snapping lainnya, tubuh kura-kura CST ini dipenuhi oleh duri-duri halus. Inilah yang membuatnya tampak sangat orang mempunyai selera pribadi mengenai kura-kura yang disukainya. Jika Anda lebih suka kura-kura CST yang berwarna cerah, Anda bisa membeli kura-kura CST albino. Kelainan albino membuat CST tersebut mempunyai warna keputih-putihan. Sayangnya harga kura-kura CST albino ini jauh lebih mahal daripada kura-kura CST biasa. Namun Anda tak usah berkecil hati dahulu. Sebab kenyataannya kura-kura CST biasa pun dapat memiliki warna yang cerah dengan perawatan yang kali ini kami akan berbagi tentang perawatan yang bisa Anda lakukan untuk mencerahkan warna kura-kura CST biasa sehingga penampilannya terlihat lebih di Wadah Berwarna PutihSebenarnya tidak sulit kok untuk bisa mencerahkan warna tempurung kura-kura. Salah satu rahasianya terletak pada pemilihan warna kandang kura-kura CST tersebut. Kami sangat merekomendasikan Anda untuk menggunakan wadah yang berwarna putih bersih. Ingat wadahnya harus berwarna putih, bukan berwarna bening atau transparan. Di sini kami sengaja memakai wadah putih karena memang kura-kura cenderung suka menyesuaikan warna tubuhnya dengan warna lingkungan di Kondisi Air di Dalam KolamAir yang ada di dalam kolam kura-kura perlu senantiasa diperhatikan dengan baik. Terutama mengenai kebersihannya. Anda harus menjaga kondisi kebersihan air di dalam kolam/akuarium kura-kura CST. Pokoknya jangan sampai kotor deh. Sebab kotoran secara langsung juga dapat mempengaruhi warna tempurung kura-kura. Kura-kura yang ditaruh di dalam air yang bersih makan warna cerahnya pun akan selalu terjaga. Bahkan air bersih juga dapat mencerahkan warna kura-kura CST Makanan yang Paling TepatPerlu Anda ketahui bahwa makanan yang Anda berikan ke kura-kura juga akan berpengaruh langsung terhadap warna kura-kura tersebut. Hal ini telah terbukti secara nyata, di mana kura-kura yang selalu diberikan makanan tertentu pasti bakalan mempunyai warna yang lebih cerah. Adapun jenis makanan yang kami maksud di sini adalah udang. Udang benar-benar sangat efektif membuat warna kura-kura CST menjadi lebih cerah. Anda pun dapat memberikan pakan yang mengandung spirunila sebagai Kebersihan Tubuh Kura-kuraMenjaga kebersihan tubuh si kura-kura itu sendiri juga mutlak dilakukan kalau Anda ingin warnanya lebih cerah dan menarik. Karena kotoran yang melekat di tubuh kura-kura CST lambat laun bakalan mempengaruhi warna seluruh tubuhnya. Jadi Anda harus memandikan kura-kura tersebut. Paling tidak sih kura-kura CST mesti dimandikan setiap 2 hari sekali. Anda perlu menggunakan pasta gigi untuk membuat tubuhnya benar-benar bersih. Sikatilah tubuh kura-kura tersebut secara Menjemur Kura-kura Saat PagiAktivitas ini juga menjadi salah satu rahasia kami untuk membuat warna kura-kura CST menjadi semakin cerah sehingga penampilannya jauh lebih menarik. Anda wajib menjemur kura-kura tersebut setiap hari. Ini merupakan kegiatan yang sangat bagus. Sinar matahari akan mendukung kesehatan tubuh kura-kura CST Anda serta membantu pencernaan kalsium di dalam tubuh. Jemurlah kura-kura tersebut setiap pagi selama 20-30 menit. Anda bisa menaruhnya di bak berisi air supaya kura-kura tidak terlalu kepanasan.
Tokekmemiliki kebiasaan menjilati mata bila kotoran menempel hingga bersih (Cogger & Zweifel 2003). Tokek akan melepaskan ekornya (autotomi) bila dalam keadaan terdesak, hal itu dilakukan untuk mengelabui musuhnya. Tempurung dan kulit kura-kura berwarna coklat muda dengan garis atau bintik kuning. Jantan biasanya lebih kecil daripada
Sebagian orang yang terinfeksi bakteri Salmonella biasanya mengalami berbagai gejala sementara yang lainnya tidak. Banyak orang justru pulih dalam beberapa hari tanpa perawatan khusus. Namun, penyakit ini bisa dikenali dengan berbagai gejala seperti Kram perut Demam Sakit kepala Mual Muntah Badan terasa panas dingin Buang air besar berdarah Saat terinfeksi bakteri Salmonella dari kura-kura misalnya, Anda memang tidak akan langsung merasa sakit. Gejala-gejala penyakit ini umumnya baru muncul setidaknya dua sampai tiga hari setelah Anda terkontaminasi bakteri. Dikarenakan tidak menimbulkan gejala langsung, hal ini membuat Salmonella jadi infeksi yang tidak mudah untuk diketahui. Itu sebabnya, perlu dilakukan pemeriksaan khusus agar benar-benar tahu apakah Anda terinfeksi bakteri Salmonella atau tidak. Diare Diare menjadi salah satu kondisi utama yang menyerang saat terinfeksi bakteri Salmonella akibat kura-kura. Selain feses yang cenderung cair, Anda juga biasanya akan mengalami berbagai kondisi seperti Sakit perut Kram perut Demam Darah pada tinja Kembung Mual Perasaan ingin terus buang air besar Biasanya berbagai gejala infeksi ini berlangsung dua hingga tujuh hari. Bahkan, diare bisa berlangsung hingga 10 hari. Dehidrasi Dehidrasi biasanya terjadi akibat diare parah yang Anda alami. Kondisi ini biasanya ditandai dengan berbagai gejala seperti Jarang atau sedikit buang air kecil Mulut dan lidah kering Mata cekung Pusing Jika Anda mengalami dehidrasi akibat diare yang terus menerus selepas bermain dengan kura-kura segera periksakan diri ke dokter. Enteritis Enteritis adalah peradangan yang terjadi pada usus kecil. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, dan terapi radiasi. Biasanya enteritis yang disebabkan oleh bakteri dan virus muncul saat Anda makan makanan yang sudah terkontaminasi. Makanan bisa saja terkontaminasi saat Anda menggunakan tangan yang kotor saat mengolahnya. Selain Salmonella, bakteri yang biasanya menyebabkan penyakit ini yaitu Bacillus cereus Campylobacter jejuni C. jejuni Escherichia coli E. coli Shigelia Staphylococcus aureus S. aureus Adapun berbagai makanan yang biasanya menyebabkan infeksi enteritis, yaitu Unggas dan daging mentah Kerang mentah Susu yang tidak dipasteurisasi Daging dan telur setengah matang Saat Anda terkena enteritis, berbagai gejala yang biasanya muncul yaitu Sakit perut atau kram Diare Mual dan muntah Kehilangan selera makan Perdarahan atau keluarnya lendir dari anus Demam Tipes Tipes atau demam tifoid merupakan salah satu penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Tipes muncul dan berkembang dari makanan serta air yang telah terkontaminasi bakteri tersebut. Penyakit ini biasanya ditandai dengan gejala yang muncul 1 sampai 3 hari setelah terinfeksi, seperti Demam yang terus meningkat hingga mencapai 40,5 derajat celcius Badan lemas Sakit perut Sakit kepala Kehilangan nafsu makan Sembelit Ruam di kulit Nyeri otot Berkeringat Pada sebagian orang, tanda dan gejala ini bisa muncul kembali hingga dua minggu setelah demam mereda. Bakteremia Bakteremia merupakan kondisi saat infeksi Salmonella masuk ke alirah darah, entah itu dari kura-kura atau yang lainnya. Bukan hanya masuk, bakteri bisa menginfeksi jaringan di seluruh tubuh seperti Jaringan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang yang menyebabkan meningitis Lapisan jantung atau katupnya yang menyebabkan endokarditis Tulang atau sumsum tulang yang menyebabkan osteomielitis Lapisan pembuluh darah terutama jika pernah cangkok pembuluh darah Kondisi ini biasanya berkembang ketika infeksi tak kunjung diobati dan sudah masuk tahap yang cukup parah. Arthritis reaktif Arthritis reaktif adalah kondisi saat sendi mengalami peradangan akibat reaksi terhadap infeksi bakteri tertentu, salah satunya Salmonella. Kondisi ini dikenal juga dengan nama sindrom Reiter. Dilansir dari laman American College of Rheumatology, bakteri masuk dan mengganggu sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi serta lingkungan genetik. Peradangan sendi yang satu ini biasanya ditunjukkan dengan berbagai gejala seperti Nyeri dan bengkak pada sendi tertentu, seperti lutut atau pergelangan kaki Pembengkakan dan sakit di tumit Pembengkakan pada jari kaki atau tangan Nyeri punggung bawah yang terus-terusan dan biasanya memburuk di malam atau pagi hari Nyeri saat kencing Ruam pada telapak tangan atau kaki Mata merah dan iritasi Oleh karena itu, jangan menyepelekan binatang peliharaan kecil yang satu ini. Meski berukuran kecil, reptil yang satu ini bisa membawa dampak kesehatan yang sangat besar bagi pemiliknya. Siapa saja yang berisiko terkena penyakit akibat pelihara kura-kura? Siapapun bisa terkena penyakit akibat Salmonella, termasuk yang dibawa oleh kura-kura. Namun, golongan orang-orang di bawah ini lebih berisiko tinggi yaitu Bayi dan anak-anak Meski terlihat sehat dan menggemaskan, keberadaan bakteri Salmonella pada tubuh hewan ini tak bisa diabaikan. Sayangnya, banyak orangtua tidak paham dengan bahayanya. Bayi dan anak-anak yang memelihara hewan ini lebih rentan terinfeksi Salmonella. Hal ini lantaran mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang sempurna seperti orang dewasa. Akibatnya, meski orangtuanya tidak kena infeksi bakteri Salmonella, anak-anak yang memelihara kura-kura bisa saja terkena. Sebab, daya tahan tubuh si kecil belum sekuat orang dewasa untuk menangkal infeksi. Dilansir dari Washington Post, Eduardo Groisman, seorang dosen mikrobiologi di Yale School of Medicine menyatakan bahwa bakteri Salmonella yang ada dalam kandang kura-kura sangat berpotensi membuat orang sakit. Bahkan, di tahun 2007 sebuah data menunjukkan bahwa bayi berusia tiga minggu di Florida meninggal akibat infeksi Salmonella dari kura-kura peliharaannya. Saat si kecil bermain dengan kura-kura, mereka sering mencium, mengobok-ngobok kolam atau akuarium kura-kura. Kemudian tanpa mencuci tangan, mereka memasukkan jarinya ke mulut atau langsung makan. Hal inilah yang meningkatkan risiko sakit akibat bakteri Salmonella. Wanita hamil Pada wanita hamil, bakteri Salmonella yang dibawa oleh kura-kura sangat berbahaya karena bisa menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan dari mulai dehidrasi, bakteremia, dan arthritis reakif. Selain itu, jika infeksi Salmonella ditularkan ke bayi dalam kandungan, ia bisa mengalami diare dan demam setelah lahir. Bahkan, buah hati Anda juga berisiko terkena meningitis. Orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah Lansia, orang dengan HIV/AIDS, dan pengidap kanker termasuk ke dalam golongan orang memiliki sistem imun rendah. Oleh sebab itu, orang-orang ini tidak disarankan untuk memelihara kura-kura karena risiko terserang penyakit sangatlah tinggi. Berbagai alasan untuk tidak pelihara kura-kura Sumber Clearwater Marine Aquarium Hanya bisa bertahan hidup di suhu yang pas Meski kelihatannya sepele, hewan ini ternyata hanya bisa hidup di suhu yang pas, yaitu sekitar 20 sampai 28 derajat celcius sesuai habitat aslinya. Sayangnya, hal ini tidaklah mudah dilakukan. Anda perlu membeli termometer dan memastikan bahwa suhu kandangnya pas. Oleh karena itu, memelihara kura-kura tidak semudah kelihatannya. Membawa penyakit Seperti yang telah disebutkan, kura-kura memiliki bakteri Salmonella yang menempel pada cangkangnya. Bakteri ini bisa menimbulkan berbagai penyakit untuk anggota keluarga Anda. Daripada membawa penyakit ke rumah hanya karena ingin memelihara kura-kura, lebih baik tahan keinginan Anda demi kesehatan yang lebih baik. Makan makanan yang cukup spesifik Sebagian kura-kura memang omnivora. Namun sebagian lainnya termasuk vegetarian ketat bahkan karnivora. Oleh karena itu, Anda tidak bisa memberinya sembarang makanan supaya hewan yang satu ini bisa bertahan hidup. Anda harus mengenali jenisnya terlebih dahulu untuk tahu makanan apa yang dimakannya. Sayangnya, sebagian hewan ini hanya makan makanan yang sangat spesifik. Bahkan berbagai sumber makanannya sering kali hanya tersedia di habitanya. Untuk itu, hal ini akan cukup menyulitkan Anda dalam memeliharanya. Mencegah infeksi saat pelihara kura-kura di rumah Prinsip utama dalam mencegah infeksi bakteri dari kura-kura sebenarnya cukup sederhana. Jaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya. Terutama apabila Anda memiliki bayi atau anak balita. Namun, ada beberapa hal penting lain yang harus perhatikan jika ingin pelihara kura-kura di rumah, yaitu Pastikan membelinya dalam kondisi sehat Jangan hanya karena lucu dan menggemaskan, Anda juga perlu memastikan bahwa kondisi kura-kura yang Anda beli dalam keadaan sehat. Jangan sekali-kali membeli hewan dalam keadaan sakit karena bisa menularkan berbagai penyakit yang tidak diinginkan. Untuk itu, belilah hewan ini di tempat-tempat tepercaya yang hanya menjual hewan yang sehat. Anda juga bisa membawa teman yang mengerti cara membedakan kura-kura yang sehat dan sakit. Anda juga bisa bergabung ke dalam grup yang berisikan pecinta hewan ini sebelum membelinya untuk mendapatkan panduan. Taruh kandang di luar rumah Sebaiknya semua kandang hewan peliharaan memang ditaruh di luar rumah. Hal ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi kotoran dan kuman yang ada di dalam tubuh hewan peliharaan Anda. Selain itu, menaruh kandang di luar rumah juga menjaga rumah tetap terjaga kebersihannya. Menggunakan sarung tangan Membelai hewan peliharaan memang menyenangkan. Namun, Anda tak pernah tahu ada banyak sekali kuman penyebab infeksi yang menempel di tubuh reptil yang satu ini. Agar aman, gunakan sarung tangan saat hendak memegangnya. Jangan lupa juga untuk mengenakannya juga ketika akan membersihkan kandangnya. Cuci tangan Mencuci tangan dengan sabun dan air hangat atau mengalir setelah menyentuh atau membersihkan kandang hewan reptil ini adalah hal yang wajib. Bahkan tak hanya kura-kura, Anda wajib cuci tangan dengan bersih setelah memegang dan membersihkan kandang hewan jenis apa pun. Dengan mencuci tangan, kuman yang menempel di tangan bisa tersapu. Jangan anggap sepele kebiasaan yang satu ini. Pasalnya, Salmonella adalah infeksi serius yang biasanya ditularkan lewat kotoran bahkan sekadar memegang sumber infeksinya. Untuk itu, Anda wajib mencuci tangan setelah menyentuh dan membersihkan kandangnya. Dengan begitu, risiko Anda untuk terinfeksi bakteri termasuk Salmonella bisa terhindarkan. Jangan lupa juga untuk tidak memegang mulut atau bagian berselaput lendir lainnya di tubuh setelah memegang hewan yang satu ini. Pastikan untuk mencuci tangan Anda terlebih dahulu hingga bersih. Bersihkan kandang di luar rumah Untuk menghindarkan Anda dari infeksi penyakit yang tidak diinginkan, sebaiknya jangan membersihkan kandangnya di dalam rumah. Jangan sampai Anda membersihkan kandang di kamar mandi atau bahkan bak pencuci piring. Membersihkannya di dalam rumah membuat risiko penyebaran bakteri Salmonella semakin besar. Apalagi jika Anda membersihkannya dengan menggunakan alat pencuci yang sama untuk mencuci piring kotor. Cara ini harus dihindari karena bisa membahayakan kesehatan Anda dan keluarga. Membersihkannya di tempat khusus Untuk mencegah kontaminasi silang, sebaiknya bersihkan hewan reptil ini di bak plastik kecil atau tempat khusus. Intinya, pastikan jika peralatan untuk kura-kura tidak tercampur dengan barang-barang Anda dan keluarga gunakan sehari-hari. Jangan sekali-kali menggunakan shower puff atau sikat mandi Anda untuk membersihkan cangkang hewan peliharaan Anda. Hal tersebut memang membantu menjaga hewan ini tetap bersih, tetapi akan sangat merugikan kesehatan Anda sekeluarga. Menjaga kandangnya tetap bersih Kura-kura hidup dan beraktivitas di dalam air yang sama. Otomatis kegiatan makan, minum, berenang, buang air besar, dan buang air kecil juga dilakukan di tempat yang sama. Sebagai orang memeliharanya Anda perlu benar-benar menjaga kebersihan rumah tinggalnya. Air yang dibiarkan kotor bukan hanya membuat hewan ini sakit, melainkan juga Anda sebagai pemiliknya. Untuk itu, Anda perlu menjaga kandangnya tetap bersih. Jangan lelah untuk membersihkan kandangnya dan mengganti airnya. Ingat, semakin kotor airnya semakin banyak pula kuman yang bersarang dan tentunya risiko penyebaran infeksi semakin meningkat. Jangan bermain dengan hewan peliharaan saat sakit Jika Anda sedang sakit, usahakan untuk tidak bermain-main dengannya. Hal ini bertujuan untuk melindungi kura-kura dan tentu saja diri Anda sendiri. Ketika Anda sakit, sistem kekebalan tubuh sedang menurun. Akibatnya, Anda rentan terserang infeksi lainnya termasuk yang datang dari hewan peliharaan sendiri. Namun, jika tidak ada orang lain yang bisa merawatnya, sebaiknya gunakan sarung tangan saat memberinya makan. Gunakan masker jika Anda terserang flu untuk mencegah infeksi ini menular padanya. Setelah itu, cucilah tangan Anda dengan sabun di bawah air mengalir. Jangan menciumnya Bakteri Salmonella bisa hidup dan menempel di cangkang serta kulit kura-kura. Untuk itu, usahakan untuk tidak menciumnya karena hal ini tentu saja membahayakan kesehatan Anda. Jika Anda memiliki anak berusia di bawah 5 tahun di rumah, awasi betul pergerakannya. Jangan sampai buah hati Anda menciumnya atau bahkan memasukkan hewan kecil yang satu ini ke dalam mulutnya karena dianggap sebagai mainan. Mengecek kesehatannya secara rutin Berbeda dengan hewan peliharaan lainnya, kura-kura tidak mudah terlihat sakit. Namun, Anda tetap wajib memantau kesehatannya secara rutin. Selain itu, Anda juga perlu peka terhadap tanda-tanda saat reptil ini sakit. Jika hewan kesayangan Anda ini tak mau makan, memiliki mata yang bengkak dan seperti menangis, atau kelihatan bernapas melalui mulut, segera bawa ke dokter. Pasalnya, Dr. Laurie Hess, seorang dokter hewan di New York menyatakan bahwa kura-kura kerap menyembunyikan tanda-tanda penting saat dirinya sakit. Untuk itu, membawanya ke dokter secara rutin menjadi langkah yang tepat. Semua hal yang sudah disebutkan tadi dilakukan tidak hanya untuk mencegah penyebaran bakteri Salmonella saja, tapi juga sebagai upaya untuk menjaga kesehatan Anda dan keluarga.
Seorangpetani di India timur bernama Basudev Mahapatra menemukan kura-kura berwarna kuning. Seorang petani di India timur bernama Basudev Mahapatra menemukan kura-kura berwarna kuning. Jumat, 22 Juli 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com; TribunTravel.com; TribunWow.com;
Kura-kura mempunyai pesona yang sangat menarik. Daya tarik utamanya tentu terletak pada tempurung yang dimilikinya. Orang-orang sering mengatakan kalau tempurung merupakan rumahnya kura-kura. Tidak salah memang karena tempurung tersebut dimanfaatkan oleh kura-kura sebagai tempat berlindung dari gangguan musuhnya. Tempurung ini terbuat dari bahan yang sama seperti tulang sehingga strukturnya sangat keras, kuat, dan mempunyai tempurung yang warnanya bermacam-macam sesuai jenisnya. Tidak melulu berwarna hijau seperti yang banyak ada di kartun, tapi ada pula kura-kura yang punya tempurung berwarna hitam, cokelat, kuning, dan merah. Bahkan kura-kura juga bisa dibuat agar warna tempurung putih loh. Kura-kura albino mempunyai harga yang super mahal. Sebab daya tarik utama kura-kura memang terletak pada bagian tempurung kura-kura juga bisa mengalami masalah. Beberapa penyakit bisa menimpa bagian ini. Akibatnya tempurung pun menjadi terlihat tidak menarik. Bahkan ada pula penyakit pada tempurung yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan kura-kura secara keseluruhan. Misalnya seperti penyakit shell rot. Penyakit ini ditandai dengan kemunculan bercak-bercak putih yang bertekstur lembek dan tak selamanya tempurung kura-kura yang muncul bercak-bercak warna keputih-putihan menandakan kalau dia sedang terkena penyakit shell rot. Sebab bisa jadi itu hanya merupakan MD Mineral Deposit. MD hanya sekadar kelainan yang bisa terjadi pada kura-kura, terutama kura-kura air seperti RES, ambon, damer, CST, dan lain-lain. Untungnya kelainan ini sama sekali tidak mempengaruhi kondisi kesehatan kura-kura Mineral Deposit disebabkan oleh pemakaian air yang tidak sesuai. Biasanya air yang Anda masukkan ke dalam kolam kura-kura mengandung zat mineral yang terlalu banyak. Kandungan kalsium, zat besi, atau magnesium di dalam air tersebut banyak sekali. Akibatnya zat mineral ini akan menumpuk di permukaan tempurung kura-kura sedikit demi sedikit. Dari sinilah timbul bercak-bercak yang berwarna putih akibat tumpukan zat tak berbahaya bagi kura-kura, tetapi MDF merupakan kelainan yang menyebabkan penampilan tempurung kura-kura Anda menjadi tidak menarik. Adanya bercak-bercak warna putih membuat pesona kura-kura memudar. Penampilan kura-kura seperti terlihat kurang. Maka sebaiknya Anda segera mengatasi kelainan tersebut. Caranya dapat dilakukan dengan memberikan treatment menggunakan daun 2-3 helai daun ketapang yang kondisinya sudah benar-benar kering. Kalau Anda memetik daun ketapang yang segar, dibutuhkan waktu sekitar 1-2 hari penjemuran untuk membuatnya kering 1 ember air bersih. Masukkan daun ketapang kering ke dalam air di ember ini. Rendamlah daun ketapang di dalam air selama 8-12 jam. Nantinya air tersebut akan berubah warna menjadi semua air di kolam hingga kering. Kemudian bersihkan menggunakan sikat. Setelah dibilas sampai bersih, tuangkan air rendaman daun ketapang ke dalam kolam. Setelah itu, masukkan kura-kura ke ini sangat penting diberikan kepada kura-kura yang tempurungnya mengalami kelainan mineral deposit. Anda harus rajin melakukannya. Gantilah air di kolam setiap hari dengan air rendaman daun ketapang kering yang baru. Hasil treatment sendiri akan tampak dalam waktu yang cukup lama tergantung kondisinya. Mungkin dalam waktu 1 bulan, bercak-bercak putih akibat MD akan berkurang sedikit. Kemudian setelah treatment selama 2-3 bulan, bercak-bercak ini akan hilang seluruhnya.
Kemudian air diganti dengan air baru. Bila penyakit belum telanjur parah, dalam waktu 2 hari maskoki sudah sembuh. Benda yang melekat di sirip atau tubuh maskoki itu adalah Argullusinclicus, kutu air parasit golongan udang renik, famili Copepoda. Tubuhnya berbentuk bulat seperti kura-kura berwarna hijau muda transparan.Feses berwarna putih merupakan kotoran yang memiliki warna luar biasa terang. Padahal, feses umumnya berwarna cokelat sedang hingga cokelat tua. Selain putih, feses berwarna terang bisa juga memiliki warna perak, abu-abu, kuning muda, hingga mereah. Untuk feses normal, warna yang muncul berasal dari hasil pemecahan bilirubin. Bilirubin sendiri dihasilkan dari pemecahan sel darah merah yang sudah tua. Zat ini biasanya diproses oleh hati lalu dicampur dengan zat yang dinamakan empedu. Empedu yang berasal dari hati akan dibawa ke kantung empedu menuju usus kecil. Di sana, empedu akan bercampur dengan makanan yang sudah dicerna sebagian. Kemudian di usus besar, bilirubin akan dipecah menjadi stercobilin. Dari stercobilinlah, feses memperoleh warna cokelat. Pada saat hati tidak menghasilkan cukup empedu atau aliran empedu mengalami sumbatan, feses warna putih bisa terjadi. Feses putih atau feses berlendir putih jika terjadi sesekali mungkin akan diabaikan. Namun, ketika hal ini sering terjadi maka sebaiknya waspada karena bisa saja merupakan tanda penyekit serius. Feses bayi berwarna putih bisa mengindikasikan ada masalah serius pada si Kecil. Kolestasis dan penyakit liver mungkin menjadi penyebabnya. Jika terjadi pada bayi baru lahir, kolestasis atau masalah lain yang berkaitan dengan hati, kandung empedu, atau pankreas mungkin saja merupakan kondisi gawat darurat. .